Pages

Subscribe:

Rabu

WAKTU-WAKTU SHOLAT MU'AKAT

Waktu-Waktu Sholawat Mu'akkad

حواشي الشرواني ج: 1 ص: 482
قال الحافظ ابن حجر ويتأكد الصلاة عليه صلى الله عليه وسلم في مواضع ورد فيها أخبار خاصة أكثرها بأسانيد جياد عقب إجابة المؤذن وأول الدعاء وأوسطه وآخره وفي أوله آكد وفي أثناء تكبيرات العيد وعند دخول المسجد والخروج منه وعند الاجتماع والتفرق وعند السفر والقدوم منه والقيام لصلاة الليل وختم القرآن وعند الهم والكرب والتوبة وقراءة الحديث وتبليغ العلم والذكر ونسيان الشيء وورد أيضا في أحاديث ضعيفة عند استلام الحجر وطنين الأذن والتلبية وعقب الوضوء وعند الذبح والعطاس وورد المنع منها عندهما أيضا انتهى مناوي اهـ ع ش
Al Hafidz Ibnu Hajar berkata : membaca sholawat kepada Nabi Muhammad SAW menjadi mu'akkad (kuat) pada situasi-situasi tertentu seperti yang telah diterangkan dalam beberapa hadist dengan sanad yang kuat yaitu : setelah menjawab adzan, permulaan-pertengahan-ahir do'a (namun lebih mu'akkad pada permulaannya), pertengahan takbir hari raya, hendak masuk dan keluar masjid, dalam suatu perkumpulan, perpisahan, akan berpergian, datang dari berpergian, hendak melaksanakan sholat lail, menghatamkan Al Qu'ran, ketika menghadapi kesusahan dan kondisi sulit, ketika taubat, hendak membaca hadist, menyampaikan ilmu, dan dzikir, ketika lupa akan sesuatu. Dan juga tersebut dalam hadist dlo'if : ketika mengusap hajar aswad, ketika telinga berdenging, hendak membaca talbiyah, setelah wudlu, hendak menyembelih, ketika bersin (namun ada juga hadist dlo'if yang melarang sholawat pada dua keadaan terahir).


Agar Berputra Laki-laki

تحفة الحبيب باب دم النفاس
رَأَيْت بِخَطِّ الْأَزْرَقِ { عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم أَنَّ مَنْ أَرَادَ أَنْ تَلِدَ امْرَأَتُهُ ذَكَرًا فَإِنَّهُ يَضَعُ يَدَهُ عَلَى بَطْنِهَا فِي أَوَّلِ الْحَمْلِ وَيَقُولُ : بسم الله الرحمن الرحيم اللَّهُمَّ إنِّي أُسَمِّي مَا فِي بَطْنِهَا مُحَمَّدًا فَاجْعَلْهُ لِي ذَكَرًا فَإِنَّهُ يُولَدُ ذَكَرًا إنْ شَاءَ اللَّهُ تَعَالَى } مُجَرَّبٌ ا هـ . وَقَدْ جَرَّبْنَاهُ كَثِيرًا لِغَيْرِ وَاحِدٍ فَصَدَقَ , وَالْحَمْدُ لِلَّهِ عَلَى صِحَّةِ ذَلِكَ , وَقِيلَ إنَّ الْمَرْأَةَ إذَا جُومِعَتْ وَهِيَ قَائِمَةٌ فَإِنْ شَالَتْ رِجْلَهَا الْيُمْنَى أَذْكَرَتْ وَإِنْ شَالَتْ رِجْلَهَا الْيُسْرَى أَنَّثَتْ . قَالَ الْفَخْرُ الرَّازِيُّ : جَرَّبْت ثَلَاثَ مَرَّاتٍ فَصَحَّ ا هـ
Aku pernah melihat pada tulisan Al Azroq : Keterangan dari dawuh Rasulullah SAW : Sesungguhnya orang yang menginginkan agar istrinya melahirkan putra laki-laki, maka hendaknya dia meletakkan tangannya pada perut si istri dan membaca do'a :
بسم الله الرحمن الرحيم اللَّهُمَّ إنِّي أُسَمِّي مَا فِي بَطْنِهَا مُحَمَّدًا فَاجْعَلْهُ لِي ذَكَرًا
Artinya : Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang, Ya Allah sesungguhnya aku memberi nama pada putra yang ada diperut istriku Muhammad, maka jadikanlah janin tersebut laki-laki.
Insya Allah akan melahirkan putra laki-laki. (Mujarrab).
Kami telah mencobanya berkali-kali pada beberapa orang, dan Alhamdulillah hasilnya akurat. Menurut satu qoul bahwa apabila si istri ketika melakukan hubungan badan dalam posisi berdiri, apabila kaki kanannya menjadi lemah lunglai berarti akan melahirkan bayi laki-laki, tapi kalau yang menjadi lemah lunglai adalah kaki kiri, maka akan melahirkan bayi perempuan. Komentar Imam Al Fahru Arrozi : aku telah mencobanya tiga kali dan memang terbukti tepat.

0 komentar:

Posting Komentar